Gresik – Saat menyambangi pabrik PT Indospring Tbk. yang membuat ragam per daun dan per keong, baik untuk suku cadang OEM atau aftermarket. OTOMOTIF berkesempatan melihat langsung, gimana sih cara bikin per daun ala Indospring.

Konsepnya ada 4 tahapan yang harus dilalui sebatang besi baja supaya jadi per daun. Mulai dari heating, shearing, quenching dan assembly.
Awalnya, raw material alias bahan mentahnya berupa besi batangan padat. Bentuknya mirip per, namun jauh lebih tebal. Dari baja ini lalu dijadikan flat bar dengan cara dipanaskan.

“Pemanasannya pakai sistem induction. Jadi pakai listrik, enggak lagi pakai gas. Jadi produksinya lebih cepat,” terang Saptoto Agus Pamungkas, Engineering Manager PT Indospring Tbk.

Proses ini juga bertujuan supaya tidak terjadi dekarbonisasi, yakni hilangnya karbon dalam besi yang berfungsi untuk menguatkan strukturnya.
Bentuknya masih mirip, namun tebalnya sudah diseting sesuai kebutuhan. Tinggal nantinya mau dibikin per daun untuk bus, truk atau kendaraan penumpang biasa deh.

Setelah itu proses shearing, prosesnya bermacam-macam. Ada pembentukan eye forming, yaitu dudukan per yang terletak di bagian ujungnya. Lalu per juga dilubangi untuk tempat pengunci dan sekaligus dibuat melengkung.

Next step adalah quenching. Jadi besi baja yang masih panas tersebut kini didinginkan. Dalam proses ini termasuk per di-sandblast, ditembak menggunakan shotball besi untuk membersihkan bagian per. “Saat proses ini sambil diberi tegangan negatif. Tujuannya supaya per ada gerakan melawan saat diberi beban mobil,” papar Sapto lagi.

Langkah terakhir bisa dibilang assembly. Setelah per diberi anti-karat, lalu per dirakit tergantung kebutuhan. Baru sebagai penutupan dicat powder coating sesuai pesanan. Biasanya untuk per OEM dilapis warna hitam.

Gresik – PT Indospring Tbk. punya kemampuan untuk membuat sekitar 250 ribu per keong sebulan. Bayangkan kalau sebuah per keong punya bobot 2 kg, artinya dalam sebulan bisa jadi ada 500 ton per yang keluar dari pabrik ini.

“Proses dari awal sampai selesai jadi per sekitar 3,5 jam. Tapi dari pabrik ini, tiap 7 detik keluar per keong baru,” terang Singgih Prasetyo, Coil Spring Production Manager PT Indospring Tbk.

Awalnya dari material mentah, tapi kali ini bahannya cc bar atau besi baja berupa batangan. Konsepnya masih sama seperti per daun, jadi besi baja ini akan mengalami proses heating, shearing, quenching tapi tanpa assembly, karena perakitan per keong dengan mangkoknya dilakukan terpisah di pabrik sokbreker.

Namun merakitnya jauh lebih simpel dan mudah. Jadi sambil batang besi tersebut dipanaskan di suhu tertentu. Misal untuk per milik Daihatsu Gran Max atau Luxio yang lagi dibuat, dipanaskan pada suhu sekitar 900 Celcius.
Sambil dipanaskan, per lalu keluar dan langsung masuk ke coiling machine. Di mesin inilah batang baja tadi dibentuk menjadi per keong.

Langkah selanjutnya adalah quenching, yaitu didinginkan cepat, dengan cara per keong langsung direndam oli. “Olinya khusus ya, supaya tidak mudah terbakar,” ujar Singgih.

Masih menyambung, per melalui mesin untuk disiram air. Tapi air ini hanya berfungsi untuk membersihkan dari sisa-sisa oli tadi.

Next step adalah proses tempering. Jadi per dipanaskan di suhu tertentu lagi selama beberapa menit. Contoh pada line up yang sedang berjalan. Per dipanaskan hingga 400 Celcius selama 7 menit. “Tujuannya untuk mencapai struktur mikro tertentu, sehingga per jadi kuat,” jelas Singgih lagi.

Langkah terakhir, per tinggal diberikan anti-karat, baru setelah itu dicat powder coating. Hanya saja, setelah proses ini langsung dibungkus untuk didistribusikan ke klien.

Selesai deh 3,5 jam dari batang baja jadi per keong…

Gresik – Pernah dengar dong per daun model parabolic. Memang apa bedanya sih dengan per daun biasa? Apa betul lebih kuat? Berhubung masih di area pabrik PT Indospring Tbk. di Gresik, Jatim. Sekalian deh ngintip cara buatnya.

“Kalau proses buatnya hampir sama dengan per daun biasa. Namun pada saat heating, bagian ujung per dibuat lebih tipis dari bagian tengahnya. Jadi dalam satu lembar per, terdapat kekuatan yang berbeda untuk menopang beban,” papar Saptoto Agus Pamungkas, Engineering Manager PT Indospring Tbk.

Makanya butuh mesin khusus untuk membuatnya. Indospring pun memesan mesin long temper untuk membuat per parabolic. “Jadi dalam satu proses kerja bisa sekalian membentuk bagian ujung per,” sambung Sapto lagi.

Pembeda lain di racikannya. Lihat deh misal Nissan Evalia yang menggunakan per belakang jenis parabolic. Beda dengan MPV lain yang bisa menggunakan beberapa lembar per, pada Evalia cukup selembar per parabolic untuk menopang bobotnya.

Hanya saja untuk kendaraan besar seperti bus dan truk, tetap butuh beberapa lembar. Tapi tetap jauh lebih sedikit. Misal per parabolic untuk truk hanya butuh 4 lembar per. Bandingkan dengan per daun biasa yang bisa sampai puluhan.

“Merangkainya pun berbeda. Kalau lembar pada per daun harus disusun rapat. Per parabolic justru harus renggang supaya ada jarak main,” jelas Sapto lagi.

Gresik – Begitu hebatnya per hingga mampu menahan beban hingga puluhan ton. Memang seberapa keras sih pengujian per sebelum produk tersebut dipasang di kendaraan?

Yang pasti ada tes fatigue. Jadi dalam kondisi terakit, per diberi beban sesuai peruntukannya, lalu diberi tekanan berulang. Untuk per daun bisa sampai 1 juta kali, tapi untuk sebuah per keong milik low MPV, seperti yang OTOMOTIF lihat di ruang pengujian, cukup 200 ribu kali.

“Tapi ini tergantung pemesan juga. Jadi misal klien minta per dites hingga 500 ribu kali. Ya kita sanggup saja,” kata Teddy Limyato, Sales and Marketing Manager PT Indospring Tbk. yang menemani OTOMOTIF selama kunjungan.

Namanya besi, pasti ada resiko karat kan. Nah Indospring pun punya pengujian untuk melihat seberapa kuat per buatannya sanggup menahan suhu dan kondisi ekstrem.

“Ada mesin yang untuk menyemprotkan garam selama 144 jam terus menerus. Setelah itu dilihat apakah kondisi per masih bagus atau tidak,” sambung Teddy lagi.

Menahan karat tak hanya garam saja, tapi ada juga mesin untuk memberikan simulasi kelembapan dan suhu tertentu. Jadi dalam rentang waktu tertentu, per disimulasikan seperti harus menahan kadar air.

Lalu bagaimana kalau tak lulus? “Kita ada laboratorium untuk melihat, apanya yang bermasalah. Misal apakah memang bebannya yang berlebih, materialnya yang kurang kuat atau kesalahan dari produksi. Dari situ mudah terlihat sumber masalahnya,” yakin pria ramah ini panjang lebar.

Wahh, kejam juga ya…

Sumber : http://otomotifnet.com/Mobil/Umum/Gimana-Cara-Bikin-Per-Mobil-Ala-Pt-Indospring-Tbk